Kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dalam pemberian Makanan Tambahan (MT) sangat penting untuk mendukung gizi anak dan ibu. Posyandu biasanya berfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak, dan salah satu layanan yang diberikan adalah pemberian Makanan Tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang belum tercapai melalui ASI (Air Susu Ibu) atau makanan sehari-hari.

Tujuan Pemberian Makanan Tambahan di Posyandu:

1. Mencegah Kekurangan Gizi: Makanan Tambahan biasanya diberikan untuk mencegah kekurangan gizi, terutama pada anak balita yang rentan terhadap malnutrisi.

2. Meningkatkan Status Gizi Anak: Makanan Tambahan membantu meningkatkan berat badan dan pertumbuhan anak.

3. Meningkatkan Kualitas ASI: Makanan Tambahan juga bermanfaat untuk ibu menyusui guna memperbaiki kualitas ASI yang diberikan kepada bayi.

4. Mencegah Stunting: Salah satu tujuan utama pemberian Makanan Tambahan adalah untuk mencegah masalah stunting yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Jenis-Jenis Makanan Tambahan yang Diberikan:

• Makanan Tambahan Berbentuk Bubur: Bubur bayi yang kaya nutrisi, terbuat dari bahan lokal seperti beras, kacang-kacangan, atau umbi-umbian.

• Makanan Pendamping ASI (MP-ASI): Pada usia 6 bulan, Posyandu memberikan makanan pendamping ASI berupa pure atau bubur buah, sayur, atau protein hewani.

• Makanan yang Mengandung Zat Besi: Untuk mencegah anemia pada anak, sering diberikan makanan yang mengandung zat besi seperti hati ayam, ikan, atau suplemen zat besi.

• Makanan Tambahan dalam Bentuk Tablet atau Kapsul: Terkadang, Posyandu juga menyediakan tablet tambah darah (TTD) atau suplemen gizi lainnya untuk ibu hamil atau balita.

Proses Pemberian Makanan Tambahan di Posyandu:

1. Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan: Sebelum pemberian makanan tambahan, anak akan ditimbang untuk mengetahui status gizi dan tumbuh kembangnya.

2. Pemberian Makanan Tambahan: Setelah penimbangan, makanan tambahan akan diberikan kepada anak yang membutuhkan, terutama balita yang teridentifikasi dengan status gizi kurang atau rentan terhadap malnutrisi.

3. Edukasi Gizi: Selain memberikan makanan tambahan, kader Posyandu sering memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai pentingnya pemberian makanan bergizi dan pola makan yang sehat.

4. Pemberian Vitamin dan Suplemen: Selain makanan tambahan, anak juga mungkin diberi vitamin A, zat besi, atau suplemen lainnya untuk melengkapi asupan gizi.

Manfaat Posyandu dalam Program Makanan Tambahan:

1. Meningkatkan Kesadaran Keluarga: Melalui Posyandu, keluarga dapat lebih memahami pentingnya pemenuhan gizi yang baik dan seimbang.

2. Pencegahan Dini Masalah Gizi: Dengan pemantauan status gizi yang teratur, masalah gizi seperti malnutrisi atau obesitas dapat dikenali lebih awal dan diatasi.

3. Pemberdayaan Masyarakat: Kader Posyandu dilatih untuk memberikan informasi yang tepat tentang gizi, makanan sehat, dan cara mempersiapkan makanan bergizi dengan bahan yang tersedia di sekitar.

Tantangan dalam Kegiatan Posyandu:

• Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan dana dan fasilitas sering kali menjadi hambatan dalam penyediaan makanan tambahan yang memadai.

• Kurangnya Kesadaran: Meskipun Posyandu dapat memberikan makanan tambahan, tidak semua keluarga menyadari pentingnya hal ini atau belum sepenuhnya mendukung program tersebut.

• Distribusi yang Tidak Merata: Beberapa daerah, terutama di wilayah terpencil, mungkin mengalami kesulitan dalam memperoleh akses ke Posyandu atau Makanan Tambahan yang tepat.

Secara keseluruhan, kegiatan Posyandu dalam pemberian Makanan Tambahan memiliki peran vital dalam upaya peningkatan status gizi anak dan ibu, serta mencegah berbagai masalah kesehatan yang diakibatkan oleh kekurangan gizi.